Rabu, 04 Februari 2009

Mikul Dhuwur Mendhem Jero

harafiah : Memikul tinggi memendam dalam
Mikul : Memikul
Dhuwur : Tinggi
Mendhem : Memendam, menanam
Jero : Dalam

Arti yang tersirat :
Menjunjung tinggi kehormatan orang tua. Ungkapan ini mengharapkan setiap anak wajib menjunjung tinggi kehormatan orang tua atau menjaga nama baik orang tua.


Nilai apa yang diajarkan:
Ungkapan ini mengandung nilai pendidikan yang intinya mendorong anak agar berbakti dan menghormati orang tuanya. Aib dan cela orang tua harus dilindungi agar orang lain tidak mengetahui. Lebih - lebih jangan sampai si anak menyebabkan aib dan cela bagi orang tuanya tersebar luas kepada orang lain.

Dalam adat yang berlaku, bila orang tua meninggal, anak - anaknyalah yang pertama - tama wajib mengusung petih jenasahnya serta bertanggungjawab secara menyeluruh terhadap proses penguburannya. Usungan diharapkan dapat dipikul setinggi mungkin agar tidak tersangkut pagar/tanaman lain. Inilah maksud ungkapan "dipikul dhuwur". Kemudian jenasah harus dikubur sedalam mungkin agar tidak mudah dibongkar atau dimakan binatang buas atau juga jangan sampai bau busuk keluar mengganggu orang lain.

Maka dalam kehidupan di masyarakat diharapkan setiap orang berusaha senantiasa menjaga nama baik atau kehormatan orang tuanya. Harapannya si anak dapat hidup sukses sehingga nama orang tua juga akan ikut terangkat "mikul dhuwur mendhem jero".

Ungkapan yang bermakna hampir sama :
Nyuwargaake wong tuwo artinya membahagiaakan orang tua.